Posts Subscribe comment Comments

Kita Bergerak Dimana Kita Lebih Dibutuhkan

Oleh : Mahmud Basuki*
 

يَاأَيُّهَاالَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَخُونُواْ اللّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُواْ أَمَانَاتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu Mengetahui.” Q.S Al-Anfaal : 27
Semangat itu pasti pernah singgah pada seseorang meskipun dimasa sekarang orang-orang tersebut sedang tidak semangat menjalani sebuah tirani kehidupan. Namun dapat menjadi sebuah perbedaan dikala seseorang menanggapi semangatnya yang telah tertancap pada hati. Perbedaannya sangat sederhana sekali, bahkan seseorang yang sedang melaksanakan efek dari semangat tersebut tidak mengetahui apakah aktivitas yang dilakukan itu baik dimata rekannya, orang terdekatnya, negaranya, dunia, ataupun dimata sang pencipta yaitu Allah SWT.

Me-manaj semangat haruslah jelas akan tujuan dan dampak  dari aktivitas yang dilakukan tersebut. Kategori sebuah tujuan dapat terbagi menjadi dua bagian yaitu : (1) bersifat duniawi (2) bersifat ibadah.

Semuanya adalah pilihan dan kembali pada pribadi masing-masing seseorang dalam menanggapi aktivitas yang akan dicanangkan. Perlu dimaklumi, tidak semua orang sama akan tujuannya, tidak semua orang sukses dengan alur yang sama, tidak semua orang bisa memahami akan tujuan orang lain. Memang akan menjadi suatu kontroversi dan perbedaan antara yang satu dengan yang lainnya. Namun, janganlah merasa paling benar sendiri, jadikanlah semua kontroversi ataupun perbedaan adalah suatu hal yang menginfirasi dan memotivasi untuk selalu menjadi sebuah perbaikan diri dan perbaikan tujuan, tanpa mengurangi semangat akan menggapai tujuan yang utama.

(1   1. Bersifat duniawi
Semua aktivitas (seperti : bekerja, kuliah, bersosialisasi, dll) adalah amanat yang dapat dibebankan pada seseorang. Apapun aktivitasnya, dewasa ini pasti memiliki tujuan yang diharapkan, tujuan yang dapat memperbaiki diri, keluarga dll.

Banyak orang berusaha keras demi tercapai keinginannya, ada yang sukses sesuai harapan, ada yang hampir mendekati kesuksesan, dan ada pula yang masih jauh dari harapan bahkan gagal hingga frustasi, semangat yang awalnya membara secepat kilat menghilang tanpa bekas dan parahnya lagi hingga bunuh diri (naudzubillahimin dzalik).

Berkacamata pada Negara Jepang yang mayoritas tidak beragama, namun merupakan Negara yang menjadi rujukan oleh banyak Negara untuk belajar akan kesuksesannya. Mengulas sejarah pada kasus bom atom di kota Hirosima dan Nagasaki yang melumpuhkan Negara tersebut. Forcasting1 yang tidak diduga, Jepang cepat bangkit dari keterpurukannya.

Di lain hal, berbicara tentang kesuksesan Jepang pada bidang duniawi, tidak sedikit dari orang-orang besar yang bunuh diri yang disebabkan atas kegagalannya. Seperti yang dilakukan oleh The Deputy Mayor of Kobe yang bunuh diri karena merasa tidak mampu menjalankan tugas pemulihan kota Kobe pasca gempa bumi hebat tahun 1995. Mereka beranggapan bunuh diri adalah suatu permintaan maaf atas kegagalan yang dilakukan (www.lintasberita.com).

Untuk itu kembalilah pada diri masing-masing pribadi, dan perlu diketahui bahwasanya banyak orang-orang yang sukses pada dunia, namun tetap dengan tujuan utama yaitu berniatkan ibadah kepada Allah SWT. Jadi, hindarilah fanatisme mencari kesuksesan dunia tanpa ada bumbu kepercayaan terhadap ajaran agama.

Pada topik ini, sangat menyedihkan sekali bilamana ada seseorang yang hanya mengedepankan dunianya saja. Syukur-syukur sesuai dengan apa yang diharapkannya, namun bila tidak, jangan sampai budaya jepang tersebut (bunuh diri) ditiru. Yang butuh kita tiru adalah motivasinya yang kuat dan peduli terhadap kemajuan.
Andai di Indonesia ini semua pejabatnya tidak beragama, dan hanya dunia yang dikejarnya, saya yakin Indonesia akan lebih hancur tiada berdaya.

      2. Bersifat ibadah
Di Indonesia yang tercinta ini, sudah berapa banyakkah orang-orang yang menjalankan amanatnya yang dilandasi dengan niatan ibadah? Tanpa dan tiada maksud mencari ketenaran, perhatian, jabatan, dll. Sangat banyak sekali contohnya bukan? 

Dengan menjunjung tinggi nilai ibadah lillahi ta’ala, dan melaksanakan amanatnya tersebut dengan penuh tanggung jawab (tidak mengkhianati amanat). Maka Allah pun akan menjunjungnya secara tidak disangka didunianya kepada penggemban amanat yang bersifat amanah pada tugasnya tersebut. Apabila seseorang tidak mengkhianati amanatnya, baik dalam melaksanakan tugasnya, lalu bagaimana cara Allah mengangkatnya. Bisa jadi dengan cara melalui diberikannya amanat yang lebih besar lagi dan dengan cara lainnya.

Perlu diketahui amanat tidak untuk dicari, amanat tidak untuk diminta, amanat adalah pemberian sekaligus titipan Allah SWT yang datang sesuai dengan kemampuan hamba-hamba-Nya. Maka jangan sekali-kali meminta ataupun berambisi untuk mendapatkan amanat dengan motif akan ketenaran, karir menjadi maju dan hal-hal yang bersifat duniawi. Tapi jadikanlah amanat yang sekarang anda pikul adalah merupakan suatu ibadah untuk dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
1. Forcasting : peramalan

Pertanyaan :
Menanggapi ayat diatas timbul pertanyaan “bagaimana bila menerima amanat yang lain kemudian mendzolimi amanat utama? 
Sebelum seseorang menerima amanat barunya tentunya harus paham akan kondisi, kondisi amanat yang sedang dipikul, kondisi amanat yang belum ditawarkan, dan kondisi diri pribadi. Boleh saja kita menolak sebuah amanat dengan alasan masih menjalankan amanat utamanya, boleh saja kita meninggalkan amanat yang sedang dipikul dengan alasan lebih dibutuhkan pada amanat baru yang diamanahi kepada kita.

Dalam menanggapi hal ini kita harus kritis dan dengan perhitungan yang teliti. Menjawab pertanyaan diatas yang perlu diperhatikan adalah “nilai kebutuhannya”. Mana yang lebih membutuhkan akan keberadaan kita.

Maka bergeraklah dimana kita lebih dibutuhkan, bergeraklah dengan landasan nilai-nilai ibadah, tuluskan hati dari noda-noda kemunafikan, fokuskan diri untuk menggapai ridha Allah SWT.

*) Staff Dept. Pengkaderan 2010-2011
Mahasiswa Teknik Industri 2009
Fak. Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta

2

Anonymous nyarios ... :

Nice writing dude....

JOFUNKA nyarios ... :

where is you are? let's cheer up this blog with our written

Silahkan Tulis Komentar Anda ...